Jumat, 20 April 2012

Gerimis (beberapa tahun lagi)

Gerimis itu menari-nari tanpa henti diatas tanah. sebenarnya sedang berusaha merayu kita agar mau larut bersama mereka.
Ah. Hei, bukankah jika kita turuti kita bisa melepas tawa bahagia dan meminta agar gerimis membawanya kelangit agar dihujankan kesemua penghuni bumi. Ah. mereka pasti akan iri sekali dengan tawa bahagia yang dibawa gerimis pada mereka.
Manis, bahkan kita bisa membiarkan sepasang mata kita berbicara lewat kedipan-kedipan kelopak yang geli dengan pukulan gerimis, lalu gerimis akan berhenti sejenak, melongo ketika bibirmu itu sampai pada keningku. Ah. Iya. Gerimis akan kesal sekali pada kita. Iri sekali dia dengan kita.
Itu tak seberapa. Gerimis akan lebih takzim saat dari dalam rumah hangat kita terdengar tangis bocah yang memanggil-manggil namaku dalam tangisnya.Dia terbangun, manis.
Lihat sampai dia menghambur kearah kita. Kehangatan yang sudah kita latih bersama itu akan kita alirkan pada  malaikat kita lewat pelukan ditengah keheningan gerimis yang takjub pada keluarga kita. Bahkan, pasti langit akan segera menangis ketika pelukan semakin erat dan tawa bahagia semakin membahana ditengah keheningan gerimis.
Langit terharu hingga menyuruh kita masuk, tak ingin bocah kecil didalam dekapan kita sakit. Lalu gerimis hanya akan tergugu melihat kita masuk tanpa aku melepas tanganmu dan sikecil dalam gendonganmu. Gerimis. dia hanya salah satu yang menyesal merayu kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for your sweet comments on my blog! will reply it as soon as it possible :D