Jumat, 01 Juni 2012

sahabat ketika mata enggan memejam

aku sedang duduk-duduk bersama sepi, sunyi, dan malam dalam kamarku.
tersenyum kami memandangi wajah kami.
mereka bahagia sekali melihat wajahku yang tak berhenti memamerkan senyumanku itu.
aku bercerita. tentang kamu pada mereka.
malam selalu terkikik setiap menangkapi wajahku yang memerah menceritakan kemanisan lakumu.
sesekali aku meninju malam, dia iseng. sunyi kadang besenandung patah-patah parau lucu sekali. dia menyenandungkan lagu-lagu cinta. ah. sunyi. dia sok tau sekali memang.
lalu sepi kadang hanya terkikik melihat gelagapan dan salah tingkahku yang dilirik sunyi dengan lagu cintanya itu.
kami bersahabat sekali. begitu dekat. kemudian dalam keakraban kami tergaung kata-DIA-
kami semua hening.
kemudian malam mengelus pundakku, dingin sekali tanggannya itu. dia malah memelukku. semakin kedinginlah aku. tapi dia mengalirkan kehangatan lewat bisikannya : percayalah.
seketika tangan dinginnya itu memanaskan tubuhku, hingga kewajahku aku menatapnya dalam sekali hingga kutemui ketulusan dalam bisikannya tadi. PERCAYALAH.
sepi dan sunyi masih hening.
tapi kulihat mereka menengadah seperti memintakan sesuatu pada Tuhan. entah apa. entah untuk siapa.

kemudian saat mereka pergi meninggalkanku sendirian, pagi datang menyapaku dan salamnya meluruhkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for your sweet comments on my blog! will reply it as soon as it possible :D