Aku manusia. Seperti yang lainnya yang tak pernah merasa
berkecukupan.
Tuhan meletakkan emas ditanganku, aku kemudian melihat berlian dijemari orang lain terlihat lebih berkilau, lalu aku merengek pada
Tuhan meminta berlian.
Ibu memberiku sepotong ayam lalu aku melihat adik menikmati telur gorengnya, akupun mengembalikan ayam
pada ibu dan meminta telur.
Ketika ayah membelikanku sepeda impianku, aku bahagia sekali
seperti ingin seluruh yang tinggal dikotaku tau aku punya sepeda baru, tapi tiga
hari kemudian aku malas menyentuhnya. Sepertinya ada sepeda yang lebih enak
dipakai saja.
Negara memberi kita tanah untuk hidup dan menghidupi, tapi
kadang kita melihat ada Negara lain yang sanggup melakukan lebih pada kita.
Aku seperti manusia kebanyakan. Tidak pernah merasa cukup
dengan apapun yang kita terima.
Bersyukur. Tentu saja. Tuhan mengajarkan itu.
Aku dibiasakan sejak baru alifbata’ patah-patah. Tapi bagaimana lah, jika kita
ini memang bukan nabi, sesering apapun bersyukur, ada satu titik kita ingin
sesuatu yang lain dari yang sudah kita terima. Aku berani mengakui itu.
Dari segala yang mungkin selalu aku tak merasa cukup.
Akhirnya kini aku ingin meminta pada Tuhan.
Tuhan memperbolehkan apa saja untuk kumintai tentunya,
kuasaNyalah yang memantaskan untuk kureguk atau tidak.
Maka, jika memang Tuhan
berkenan mengabulkannya kelak, aku meminta, agar aku diberi satu kecukupan yang
tidak perlu aku inginkan yang lainnya lagi, meskipun itu yang lebih baik
mungkin.
Jika dari yang kuminta itu hanya boleh satu, maka itu
keinginanku atasmu.
SEMOGA CUKUP KAMU.
Tidak akan ada lagi yang lain kuingini, meskipun itu lebih
baik.
Ya.
Tuhan, semoga cukup dia sampai segala keinginan tercabut dari ruhku
nanti .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for your sweet comments on my blog! will reply it as soon as it possible :D